Selasa, 12 Maret 2013

Contoh Laporan Biologi



BAB I
PENDAHULUAN

I.1  Latar Belakang
            Fotosintesis berasal dari kata foto yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti penyusunan. Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai  penyusunan senyawa kompleks yang memerlukan cahaya. Sumber energi  cahaya alami adalah energi,  cahaya matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen dengan bahan CO2 dan H2O. cahaya matahari terdiri atas beberapa spectrum, masing-masing spectrum mempunyai panjang gelombang yang berbeda, sehingga pengaruhnya terhadap fotosintesis juga berbeda  (Salisburi, 1995 ).
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energy dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat oleh kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luardan membrane dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim yang larut dalam struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air(H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan karbondioksida  (Kimball, 1992).



Organisme autotrof menggunakan energi yang berasal dari oksidasi dan zat-zat organik tertentu. Organisme yang demikian disebut kemoautotrof, karena menggunakan zat-zat kimiawi dalam memproduksi senyawa organik dari senyawa non-organik. Sedangkan peristiwa fotosintesis sendiri dilakukan oleh organisme autotrof yang sering disebut dengan organisme fotoautotrof, karena dalam proses pembentukan senyawa organiknya menggunakan energy yang berasal dari cahaya matahari  (Kimball,1992).
Fotosintesis sering didefinisikan sebagai suatu proses pembentukan karbohidrat dan karbondioksida serta air yang dilakukan oleh sel-sel yang berklorofil dengan adanya cahaya matahari yang disebabkan oleh oksigen(O2). Ada juga yang mengartikan fotosintesisdengan suatu peristiwa pengolahan atau pemasakan makanan yang terjadi pada daun dengan bantuan cahaya matahari (Kimball, 1992).
Organisme dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persendianenergi yang tek henti-hentinya. Sumber enrrgi ini tersimpan dalam molekul organic seperti karbohidarat. Organisme heterotrofik, seperti ragi dan kita sendiri hidup dan tumbuh dengan memasukkan molekul-molekul organik kedalam sel-selnya (Kimball, 1992).
Untuk mengetahui ada tidaknya amilum yang terdapat dalam proses fotosntesis dapat dilakukan dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan member perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda pada daun tumbuhan dan mengujinya dengan larutan JKJ untuk memperoleh data dan hasil yang bervariasi antara daun tumbuhan sampel (Ellis, 1998)

I.1 Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah:
1. Untuk membuktikan bahwa proses fotosintesis dapat mengasilkan glukosa (C6H12O6)
2.Untuk membuktikan bahwa proses fotosintesis dapat melepaskan oksigen (O2).
I.3 Waktu dan Tempat
Praktikum fotosintesis ini berlangsung pada hari Rabu 03 Oktober 2012 pada pukul 08.00-11.00 WITA, bertempat di Laboratorium Biologi Dasar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin, Makassar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan,alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energy terpakai(nutrisi) dengan memanfaatkan energy cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energy yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya, fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotositesis juga berjasa menghasilkan sebagian oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difikasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis. Kemosintesis merupakan penyusunana senyawa kompleks dengan menggunakan bahan kimia. Kemosintesis dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang (Priestley, 1991).
Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh tumbuhan hijau dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Organisme yang mampu mensintesis makanannya sendiri disebut sebagai organisme autrotof. Autotrof dalam rantai makanan menduduki sebagai produsen. Pada prinsinya komponen yang dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis adalah CO2 yang berasal dari udara dan H2O yang diserap dari dalam tanah. Selain itu sesuai dengan namanya, foto “cahaya” reaksi ini membutuhkan cahaya matari sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis produk  (Kimball,1992).
Reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam molekul karobondioksida dan enam molekul air bereaksi dengan bantuan energi cahaya matahari untuk dirubah menjadi satu molekul glukosa dan enam molekul oksigen. Glukosa adalah molekul yang dibentuk sebagai hasil dari proses fotosintesis yang di dalamnya tersimpan hasil konversi energi cahaya matahari dalam bentuk ikatan-ikatan kimia penyusun molekul tersebut. Glukosa merupakan senyawa karbon yang nantinya digunakan bersama elemen-elemen lain di dalam sel untuk membentuk senyawa kimia lain yang sangat penting bagi organisme tersebut, seperti DNA, protein, gula dan lemak. Selain itu, organisme dapat memanfaatkan energi kimia yang tersimpan dalam ikatan kimia di antara atom-atom penyusun glukosa sebagai sumber energi dalam proses-proses di dalam tubuh  (Stone, 2004).
Seperti organisme lainnya, tanaman tersusun atas sel-sel sebagai unit dasar penyusun kehidupan tanaman. Sel-sel tanaman mengandung struktur yang disebut kloroplas (Chloroplast) yang merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Kloroplas adalah organel khusus yang dimiliki oleh tanaman, berbentuk oval dan mengandung klorofil (chlorophyll) yang dikenal dengan zat hijau daun. Seluruh bagian tumbuhan yang merupakan struktur berwarna hijau, termasuk batang dan buah memiliki kloroplas dalam setiap sel penyusunnya. Namun secara umum aktifitas fotosintesis terjadi di dalam daun. Michael W. Davidson dalam websetnya menyatakan bahwa kepadatan kloroplas di permukaan daun suatu tanaman rata-rata sekitar satu setengah juta per milimeter persegi (Malcome, 1990).
Air melalui reaksi terang akan dipecah (fotolisis) menjadi proton, elektron dan O2. Proton dan elektron yang dihasilkan dari pemecahan ini bergabung dengan senyawa aseptor elektron NADP+ (nikotinamide adenosine dinucleotide phosphate) membentuk NADPH. Beberapa proton bergerak melalui membran kloroplas , dan energi yang dibentuk berupa ATP (Adenosine triphospat). NADPH dan ATP adalah komponen yang masuk ke dalam reaksi gelap (siklus Calvin), yang merubah molekul CO2 menjadi molekul gula berantai karobon tiga. energi kimia hasil konversi dari energi cahaya matahari tersimpan dalam senyawa karbon tersebut  (Stone, 2004).
Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Monosakarida merupakan zat yang berwarna putih yang mudah larut dalam air. Sifat ini berkaitan dengan terdapatnya gugus –OH yang polar, sehingga antar molekulnya maupun denga molekul air terbentuk ikatan hidrogen yang kuat.
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari. Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada didalam daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro,1986).
Pada tahun 1860, Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan dan ganggang hijau yang bersifat autotrof. Artinya keduanya mampu menangkap energi matahari untuk menyintesis molekul-molekul organik kaya energi dari precursor organik H2O dan CO2. Sementara itu, hewan dan manusia tergolong heterotrof, yaitu memerlukan suplay senyawa-senyawa organik dari lingkungan (tumbuhan) karena hewan dan manusia tidak dapat menyintesis karbohidrat. Karena itu, hewan dan manusia bergantung pada organisme autotrof  Belerang  (Priestley, 1991).
Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a dan klorofil b. klorofil a merupakan hijau rumput (green grass pigment) yang mampu menyerap cahaya merah dan biru-keunguan. Klorofil a ini sangat berperan dalam reaksi gelap fotosintesis. Klorofil b merupakan pigmen hijau-kebiruan yang mampu menyerap cahaya biru dan merah kejinggaan. Klorofil b banyak terdapat pada tumbuhan, ganggang hijau dan beberapa bakteri autotrof  (Kimball, 2004).
Rumus bangunnya berupa suatu cincin yang terdiri atas 4 pirol dengan Mg sebagai inti. Rumus bangun ini hampir serupa dengan rumus bangun haemin (zat darah), di mana intinya bukan Mg melainkan Fe. Pada klorofil, terdapat suatu rangkaian yang disebut fitil yang dapat terlepas menjadi fitol C2H39OH, jika kena air (hidrolisis) dan pengaruh enzim klorofilase. Fitol itu lipofil (suka asam lemak), sedangkan biasanya disebut rangka porfin, sifatnya hidrofil (suka akan air). (Dwidjoseputro, 1994).
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan klorofil:
      1.      Faktor genetik.
Pembentukan klorofil dipengaruhi oleh gen tertentu di dalam  kromosom.
2.      Cahaya.
Terlalu banyak sinar berpengaruh buruk kepada klorofil. Larutan yang dihadapkan kepada sinar kuat tampak berkurang hijaunya. Hal ini juga dapat kita lihat pada daun-daun yang terus terkena kena sinar langsung, warna mereka menjadi hijau kekuning-kuningan.
Dengan tiada pemberian gula, daun-daun tersebut tak mampu menghasilkan klorofil, meskipun faktor-faktor lain cukup.
3.      Nitrogen Magnesium, Besi yang menjadi bahan pembentuk klorofil merupakan suatu condition sinc qua non (kehausan). Kekurangan akan salah satu dari zat-zat tersebut mengakibatkan klorosis kepada tumbuhan.
4. Air.
Air merupakan faktor keharusan pula, kekurangan air mengakibatkan desintegrasi dari klorofil seperti terjadi pada rumput dan pohon-pohonan di musim kering.
5. Unsur-unsur Mn, Cu, dan Zn
Meskipun hanya di dalam jumlah yang sedikit sekali, membantu pembentukan klorofil. Dengan tiada unsur-unsur itu, tanaman akan mengalami klorosis juga.
6. Temperatur
Temperature  antara 3o-48oC merupakan suatu kondisi yang baik untuk pembentukan klorofil pada kebanyakan tanaman, akan tetapi yang paling baik ialah antara 26o-30oC.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:
1. Intensitas cahaya, laju fotosintesis maksimum  ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasi karbon dioksida, semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3. Suhu, enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadar air, kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis), jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan  naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
6. Tahap pertumbuhan, penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
Pada umumnya sel fotosintesis mengandung satu atau lebih pigmen klorofil yang berwarna hijau. Berbagai sel fotosintesis lainnya seperti pada ganggang dan bacteria, berwarna coklat, merah dan ungu. Hal ini disebabkan oleh adanya pigmen lain di samping klorofil, yaitu pigmen pelengkap, seperti karotenoid yang berwarna kuning, merah atau ungu dan fikobilin yang berwarna biru atau merah  (Wirahadikusumah, 1985).
Pada tahun 1962, Gustav Julius Von Sachs, membuktikan bahwa pada fotosintesis terbentuk karbohidrat amilum. Adanya amilum dapat dibuktikan dengan pengujian dengan yodium, amilum dengan yodium memberikan warna hitam. Amilum hanya terdapat pada bagian daun yang hijau dan terkena sinar.
Pada percobaaan Sachs, A daun yang sebagian tertutup x, terkena sinar sepanjang hari. B daun tersebut setelah dipetik, direbus, direndam dalam alcohol untuk melarutkan klorofilnya dan setelah itu dicelup dalam larutan yodium. Bagian yang tertutup tampak putih (berarti tanpa amilum), sedang daerah sekitarnya berwarna hitam yang menunjukkan adanya amilum (Wirahadikusumah, 1985).

Fotosintesis terjadi hanya di bagian hijau tanaman. Untuk efisiensi fotosintesis harus daun tipis dan memiliki luas permukaan besar. Ini membantu dalam penyerapan cahaya dan difusi gas, dan sarana untuk mencegah kehilangan air yang berlebihan melalui stomata dan epidermis. Jumlah besar kloroplas dalam sel-sel mesofil palisade menyediakan jaringan fotosintetik utama. Ruang antara spons berbentuk tidak teratur di dalam sel-sel mesofil daun izin difusi gas gratis. Turgor sel penjaga berubah menjadi gas mengizinkan pertukaran dengan atmosfer. Kutikula pada berlapis tunggal transparan epidermis atas dan bawah melindungi daun dari pengeringan dan infeksi  (Kimball, 2004).
BAB III
METODE PERCOBAAN

III.1 Alat
         Alat – alat yang digunakan dalam  praktikum  ini adalah gelas piala, corong kaca, tabung reaksi, lampu spiritus, kaki tiga,  penjepit/gegep, dan kawat             kasa.
III.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah daun Hydrilla  Hydrilla verticillata, daun mangga Mangifera indica, aluminium foil, air, alkohol, dan JKJ.
III.3 Cara Kerja
III.3.1 Percobaan sachs
1.      Menutup sebagian helaian daun dengan kertas timah pada malam atau saat subuh, menjepitnya dengan klip hingga rapat.
2.      Memetik daun setelah daun terkena cahaya 2-3 jam.
3.      Membuka kertas penutup
4.      Memasukkan daun kedalam air yang telah dididihkan.
5.      Mengangkat daun dengan gegep kayu, masukkan ke dalam alkohol.
6.      Mengangkat daun dan mencuci dengan aquades
7.      Masukkan kedalam  larutan JKJ.
8.      Mengamati perubahan warna yang ditunjukkan.


III.3.2 Percobaan ingenhouz
1.      Isilah gelas piala dengan air kemudian masukkan daun hydrilla kedalamnya.
2.      Masukkan corong kedalam gelas piala dalam posisi terbalik hingga menutupi daun hydrilla.
3.      Tutup pangkal corong tersebut dengan tabung reaksi yang telah diisi air.
4.      Letakkan percobaan tersebut di tempat yang terkena sinar matahari langsung.
5.      Amati apakah terjadi gelembung udara pada percobaan tersebut. Adanya gelembung menunjukkan bahwa fotosintesis melepaskan oksigen.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil
IV.1.1 Percobaan Sachz











Gambar percobaan sachs


Keterangan:
1.      Bagian daun mangga yang tertutup kertas timah
2.      Bagian daun mangga yang  tidak tertutup kertas timah
3.      Gelas piala
4.      Kawat kasa
5.      Kaki tiga
6.      Air panas
7.      Daun mangga yang  telah di celupkan  ke dalam air panas
8.      Pemanas spiritus
9.      Alkohol
10.  Daun mangga yang telah di celupkan ke dalam Alkohol
11.  Larutan  JKJ
12.  Butir Aluminium
13.  Tabel hasil pengamatan





IV.1.2 Percobaan Ingenhouz






Gambar percobaan Ingenhouz
Keterangan:
1.      Tabungreaksi
2.      Gelaspiala
3.      Air
4.      Corong
5.      Daun Hydrillaverticillata
6.      Gelembung
7.      Matahari
Pembahasan:
Pada percobaan  Ingenhouz kita menggunakan daun hydrillahHydrillaverticilata. Masukkan daun hidrilla kedalam gelas piala yang telah berisi air. Masukkan corong dengan posisi terbalik untuk menutup daun hidrilla tersebut.  Tutup corong tersebut dengan tabung reaksi yang berisi sejumlah air. Tempatkan pada posisi yang terkena sinar matahari langsung.
Membiarkan selama kurang lebih 20 menit kemudian amati ada tidaknya gelembung pada tabungreaksi tesebut. Gelembung tersebut menunjukkan adanya oksigen yang dilepaskan oleh daun hidrilla pada proses fotosintesis.
Data percobaan Ingenhouz
No
Selang waktu
Gelembung terbentuk
1.
0 – 5 menit
218
2.
6 - 10
608
3.
11 - 15
628

IV. 2 Pembahasan
Fotosintesis adalah reaksi anabolisme yang membentuk glukosa dari zat sederhana co2 dan H2O dengan bantuan klorofil dan cahaya matahari. Pada tahap pertama ( reaksi terang ) H2O akan dipecah menjai 2H2 dan ½ O2 . selanjutnya H2 akan direduksi dengan NADP menjadi NADPH2. Energy dari NADPH selanjutnya digunakan dalam menfiksasi CO2 dan senyawa lain membentuk glukosa ( reaksi gelap )fiksasi CO2 biasanya dengan ribulosa 1,5 dipospat.
·         Reaksi fotosintesis
       Cahaya
6CO2 + 6H2O                                 C6H12O6 + O2 + Energi
                               Klorofil

Keterangan :
Senyawa sederhana CO2 dan H2O dengan bantuan cahaya dan klorofil akan  membentuk glukosa dan  melepaskan  oksigen.
IV. 2. 1 Percobaan sachz
Pada percobaan digunakan larutan lugol yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya amilum pada daun tersebut. Jika terdapat amilum maka pada bagian daun yang ditetesi lugol akan berubah warna menjadi biru kehitaman. Pada saat daun ditetesi dengan iodin bagian yang sebelumnya tertutup oleh kertas timah tetap pucat, sedangkan yang tidak tertutup warnanya menjadi biru kehitaman. Sehingga dapat dikatakan bahwa pada bagian daun yang tidak ditutupi kertas timah terdapat amilum, sedangkan pada bagian daun yang ditutupi kertas timah tidak terdapat amilum. Amilum merupakan salah satu hasil dari proses fotosintesis, yang berarti pada bagian daun yang terkena cahaya matahari terjadi proses fotosintesis, sedangkan pada daun yang tidak terkena cahaya matahari tidak terjadi proses fotosintesis. Hal ini  sesuai dengan percobaan yang dilakukan oleh Sachs pada tahun 1860. Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, lalu dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum.


·         Fungsi larutan
Ada beberapa larutan yang kita gunakan dalam percobaan Sachz, diantaranya:
1.      Air panas, berfungsi untukmerebus daun agar sel-selnya mati an layu.
2.      Alcohol, digunakan untuk melarutkan klorofil yang pada daun mangga.
3.      JKJ ( Jodium Kalium Iodida ), digunakan sebagai bahan indicator amilum yang menunjukkan ada tidaknya proses fotosintesis yang terjadi. Jika daun yang ditetesi dengan larutan JKJ mengalami perubahan warna menjadi hitam atau ungu maka itu artinya bagian tersebut mengalami poses fotosintesis. Jika warna tetap, tidak mengalami fotosintesis.
·         Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:
1.      Intensitas cahaya, laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2.      Konsentrasi karbon dioksida, semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3.      Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
4.      Kadar air, kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5.      Kadar fotosintat (hasil fotosintesis), jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
6.      Tahap pertumbuhan, penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
IV.2.2 Percobaan Ingenhouz
·         Hasil
Pada uji Ingenhousz ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas cahaya dengan laju fotosintesis. Adapun alat dan bahan yang digunakan diantaranya adalah beker gelas 1 liter, tabung reaksi, corong gelas, tanaman Hydrilla, air, dan kawat. Pada percobaan ini digunakan 5 batang tanaman Hydrilla dengan panjang yang sama. Daun-daun Hydrilla
No
Selang waktu
Gelembung terbentuk
1.
0 – 5 menit
208
2.
6 – 10
218
3.
11 – 15
618
Faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis pada percobaan ingenhouz, meliputi :
1.      Kualitas air, kualtas air yang di gunakan dalam percobaan ingenhous sangat mempengaruhi proses fotosintesis, jika air yang digunakan mengandung banyak bakteri maka akan mempengaruhi terbentuknya gelembung oksigen.
2.      Intensitas penyinaran cahaya matahari, jika cahaya yang masuk kedalam gelas piala kurang maka gelombang oksigen yang dihasilkan dalam proses fotosintesis akan sedikit.
3.      Kualitas dan hydrilla, daun hydrilla yang baik digunakan dalam percobaan ingenhous sebaiknya yang baru di ambil dari tempat hidup daun tersebut.
BAB V
PENUTUP

V. 1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai berikut: :
1. Fotosintesis adalah suatu proses metabolisme dalam tanaman untuk membentuk karbohidrat dengan memakai karbondioksida (CO2) dari udara dan air (H2O) dari dalam tanah dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil.
Gelembung-gelembung yang timbul dari percobaan menunjukkan dalam fotosintesis dihasilkan oksigen. Intensitas cahaya matahari dan karbondioksida ikut mempengaruhi pembentukan oksigen pada proses ini.
2. Fotosintesis adalah suatu proses biologi yang kompleks dengan menggunakan energi matahari, CO2 dan H2O yang menghasilkan karbohidrat dan oksigen. Bagian daun yang tidak tertutup kertas karbon menghasilkan warna ungu kehitam-hitaman yang menandakan terbentuknya amilum yang berarti menunjukkan terjadinya fotosintesis. Bagian daun yang ditutupi kertas karbon tidak mengalami perubahan warna dan ini berarti tidak terjadinya fotosintesis dan tidak terdapat amilum.



V. 2 Saran
V.2.1 Saran untuk laboratorium
Sebaiknya fasilitas laboratorium lebih diperbanyak agar proses percobaan yang akan dilakukan bisa lebih baik dan lebih optimal.
V.2.2 Saran untuk asisten
Sebaiknya sebelum melakukan praktikum, asisten memberikan penjelasan yang lebih jelas dan menyiapkan barang sebelum praktikum dimulai seperti bahan yang memang di siapkan  oleh  laboratorium.

DAFTAR PUSTAKA

Ellis, N., 1986. Anatomi Tumbuhan. Rajawali Press. Jakarta.
Kimball.
J. W., 1992. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.
Salisbury. F. B dan Ross, C. W.
, 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB. Bandung
Priestley. J., 1991. Fotosintesis. Erlangga. Jakarta.
Dwijosopoetro. 1962. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia Pustaka Utama.     Jakarta.

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR




PERCOBAAN II
FOTOSINTESIS



                        NAMA                        : MUH.AMIRSYAH
                        NIM                            : L21112014
                        HARI/TGL                : RABU/ 3 OKTOBER 2012
                        KELOMPOK            : IV
                        ASISTEN                   : ERVIANI LESTARI







LABORATORIUM BIOLOGI DASAR
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar